Kamis, 16 September 2010

Selamat Datang Kembali Di Fkip Madani

Setelah Lebih Kurang Dua Minggu, meninggalkan keramaian, suka-duka, dan hiruk-pikuk dunia kampus. Juga setelah melewati Ramadhan, Serta setelah menapaki Syawal, dengan ditandai dengan Hari Raya kemenangan bagi yang menang. Akhirnya, sedikit demi sedikit para awak mahasiswa mulai akan beranjak, ada yang sudah beranjak kembali pada habitat aktivitasnya, dengan dunia kampus sebagai latar dominan dan mahasiswa dan civitas akademika sebagai aktor utamanya. Tentunya kebisingan arus transportasi kembali padat yang berakibat kemacetan, kecelakaan, polusi, kerusakan, dan segudang polemik lainnya. Tentunya hal ini diakibatkan oleh tradisi yang unik dan kurang masuk akal, yang dikenal dengan nama "mudik-kembali dari mudik", kurang masuk akal karena kenapa hanya pada saat lebaran, baru banyak yang mudik ? Lucukan, memang lucu, itulah dunia. Namun, tentunya keluarga besar Himapfis berharap, agar brother-brother dari berbagai pelosok daerah, kembali ke pangkuan kosannya dengan mubarok.

Dan pastinya, sangat diharapkan agar setelah sekian lama libur, akan datang ke pintu kampus dengan senyum mengembang, kekuatan dan semangat yang prima, serta lebih baik dari sebelumnya. Karena anak-anak kegiatan himpunan dan amanah orang tua menanti uluran tangan kalian, yaitu Arjuna dan Srikandi masa depan. Cobalah lihat pada gambar di atas, bagaimana seorang bayi atau the child, mempunyai angan-angan, impian, dan keinginan yang sangat kuat dan besar. Dimana dia ingin menghabiskan semangka yang ukurannya hampir sama dengan dirinya, sesuatu yang sangat sulit, tapi mungkin. 

Akhirnya sang bayi mencoba berbuat sesuatu, untuk mewujudkan impiannya tersebut dengan suatu perbuatan nyata, tidak hanya sebatas teori indah dalam dunia khayal. Dia memulai sedikit demi sedikit memakan semangka tersebut, mulai dari tengah, kemudian ke pinggir, dan akhirnya mestakung bicara, semangka besar tersebut habis. Inilah suatu keberhasilan dari suatu mimpi, yang terjadi karena suatu kebulatan tekad, keberanian untuk mencoba, ikhlas dalam bertindak, pengorbanan dan kerja keras tanpa henti, visi yang jelas, dan keyakinan yang kuat serta ridhaNya.

Akankah kita bisa seperti itu, bisa mewujudkan impian besar kita bersama, cita-cita kita dahulu, keinginan yang diinginkan, dan khayalan seorang pemuda ? Bukankah mimpi itu adalah 55% dalam mencapai 100% keberhasilan. Jawabannya ada pada diri kita masing-masing, wahai orang-orang yang bodoh, karena sudah menjadi manusia, sudah memilih jalan ini yaitu jalan yang berliku dan terjal, dan sudah berani bermimpi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar